Bonucci menjelaskan perbedaan antara Sarri dan Allegri di Juventus


Berita bola terbaru, Senin 8 Juni 2020, datang dari Bek Juventus, Leonardo Bonucci. Dirinya menjelaskan perbedaan pelatih Maurizio Sarri dan Massimiliano Allegri. Keduanya sudah pernah menjadi pelatih sang pemain sebelumnya. Dirinya menilai Sarri lebih teliti dalam menentukan strategi sementara Allegri jago dalam manajemen sepakbola.

Seperti diketahui kalau Bonucci sudah membantu Juventus meraih enam gekar Scudetto Serie A Italia. Gelar itu didapati pada musim 2010 sampai 2017, saat itu dirinya bermain dibawah arahan Allegri. Benar saja Juventus menjadi tim yang tidak terkalahkan dalam perebutan gelar juara Liga Italia dibawah asuhan Allegri. 

Juventus juga tercatat  mampu melangkahkan kaki ke dua final Liga Champions saat itu. Meskipun akhirnya Juventus harus puas dengan posisi runner up Liga Champions 2015 setelah dihajar Barcelona. Kemudian ditahun 2017 Real Madrid yang menghancurkan hati si Nyonya Tua. 

Namun Musim panas tahnu lalu petualangan Allegri di Turin berhenti dan Juve membawa Sarri dari Chelsea sebagai pengganti.Juventus pun masih punya potensi meraih tiga gelar pada musim ini sebelum pandemi virus corona mengganggu kompetisi. Meski demikian, kebijakan Sarri dalam memilih pemain dan filosofi sepakbola yang mudah diprediksi membuatnya rentan kritikan.

"Allegri bagus dalam mengurus kamar ganti pada situasi paling sulit sekalipun. Dia membuat tim paham bagaimana mengatur waktu dalam sebuah pertandingan. Selama lima tahun dia piawai dalam urusan ini," ujarnya pada berita bola Gazzetta dello Sport.

"Sementara itu Sarri teliti, dia bersemangat mengulik taktik. Dia suka jika tim bermain bagus. Dalam beberapa bulan ini dia juga belajar arti Hitam-Putih pada dunia, di mana kesalahan tidak bisa dimaafkan."

"Sejak Sarri bergabung, saya merasakan perkembangan signifikan. Pengetahuan sepakbolanya sangat luas, tetapi dia juga selalu mencari pertanyaan. Sarri punya kerendahan hati untuk memahami dinamika kolektif ini."

"Sungguh, saya cukup terkejut. Kami selalu berkomunikasi dan ada sejumlah konfrontasi. Dia pelatih yang selalu menuntut adanya peningkatan. Saya ingin meningkatkan kemampuan dengan memahami sepakbola yang diusungnya, sangat original, berbeda dari yang saya tahu sebelumnya."

Sesuai dengan rencana kalau sepakbola Italia akan bergulir lagi pada 12 Juni mendatang setelah negara tersebut mengendurkan kebijakan lockdown di sejumlah wilayah. Begitu juga Serie A akan bergelora lagi dan Bonucci berharap tidak akan ada lagi penundaan setelah melewati tiga bulan periode tanpa kepastian nantinya.

"Saya harap segalanya normal hingga akhir kompetisi. Jika gagal, maka akan banyak cerita, kontroversi, tuntutan. Saya enggan meladeni hipotesis lainnya. Jika behenti, lebih baik berhenti di sana, jangan melakukan apapun. Semoga saja kami bisa sampai ke 2 Agustus dan memastikan juara. Semoga saja itu Juve," tandasnya.

0 komentar:

Posting Komentar