Seluruh Pemain dan Pelatih Liga 1 Harus Tes Covid-19


Berita bola Indonesia, Jumat 29 Mei 2020 datang dari Liga 1 Indonesia. Saat ini status kompetisi Liga 1 2020 bergulir kembali atau tidak di tengah pandemi Covid-19 masih dibicarakan. Seluruh elemen telah diikut sertakan dalam pemilihan keputusan itu. Agar nantinya didapati keputusan yang sepakat dan mutlak dari pembahasan tersebut.

Seperti dilansir dari berita bola Football5star kalau ada perbedaan pendapat dari 18 klub Liga 1. Ada 11 tim memutuskan untuk tidak ingin melanjutkan kompetisi Liga 1 2020. Tim tersebut adalah Madura United, Persebaya Surabaya, PSIS Semarang, PSM Makassar, Barito Putra, Persita Tangerang, Persela Lamongan, Bhayangkara FC, Persija Jakarta, Persik Kediri, dan PSS Sleman.

Sementara tim sisanya yang ingin Liga 1 2020 kembali dilanjutkan yakni Bali United, Persib Bandung, Tira Persikabo, Borneo FC, Persiraja Banda Aceh, dan Arema FC. Namuna Persipura Jayapura memilih netral yang hanya mengikuti apapun keputusan nantinya dari PSSI.

Tim- tim yang merasa keberatan Liga 1 dilanjutkan meminta PSSI memikirkan matang-matang masalah kesehatan. Mereka ingin berpartisipasi meminta protokol kesehatan sangat ketat. Pasalnya saat ini Indonesia masih belum mengalami penurunan orang yang terjangkit Covid-19.

Hal yang sama juga diutarakan oleh dokter timnas Indonesia, Syarif Alwi.Dirinya meminta klub-klub Liga 1 2020 melakukan test Covid-19 kepada pemain dan offisial tim sebelum terjun ke kompetisi jika nanti dilanjutkan.

Dirinya juga mengajurkan hal itu kepada seluruh staff PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB). Dengan begitu diharapkan kompetisi dapat bergulir dengan aman dengan tidak adanya pemain ataupun staff yang dinyatakan positif.

"Pastikan semua peserta dan perangkat pertandingan sudah melakukan test Covid-19 dan hasilnya negatif," kata Syarif Alwi dilansir dari berita bola Kompas.

Dirinya menyebutkan untuk sekali test saja dihargai Rp 300 sampai Rp 950 ribu perorang. Dokter Syarif Alwi yakin klub Liga 1 2020, PSSI, dan PT LIB bisa melakukan test Covid-19 meskipun harganya cukup mahal nantinya.

"Handicap pembiayaan satu orang paling murah Rp 950 ribu. Kalau untuk rapid test Rp 300 ribu," ucap Syarif Alwi.

Lebih lanjut, Syarif Alwi berharap setiap offisial tim, pemain, dan perangkat pertandingan datang ke stadion dengan menggunakan masker yang sesuai dengan anjuran WHO. Pemain dan pelatih dalam satu bus juga harus dibatasi dan berjarak. Selain itu  alat-alat latihan milik klub juga harus disemprotkan cairan disinfektan sebelum digunakan.

"Kebersihan ruang ganti, air cuci tangan, sabun, hand sanitizer, tempat sampah, itu harus disiapkan untuk menunjang," tegas Syarif.

"Kapasitas bus juga harus dikurangi. Misalnya ada 50 kursi, jadi di dalam bus hanya 25 orang. Berarti klub juga harus menyiapkan bus lebih dari satu."

"Ruang ganti juga harusnya lebih besar supaya bisa jaga jarak. Handuk pemain satu kali pakai. Gelas disposible sekali minum buang. Botol minum kasih nama," tandas Syarif Alwi.

0 komentar:

Posting Komentar